Selasa, 31 Desember 2013

Cara membuat kacamata 3D

Cara Membuat Kacamata 3D



Sekarang sedang populer gambar, film, game 3D. Disini akan dibahas cara membuat kacamata 3D Anaglyph yaitu kacamata yang terdiri dari lensa warna merah dan biru, dan hanya bisa digunakan untuk melihat gambar, film dan game Anaglyph. Setelah sebelumnya saya sudah membahas iZ3D driver yang digunakan untuk membuat gambar, film dan game menjadi stereo Anaglyph maka sekarang saatnya membuat kacamatanya.
Bahan yang dibutuhkan adalah berikut :

  • Kertas mika (yang biasanya digunakan untuk sampul penjilidan) warna biru
  • Kertas mika warna merah
  • Kertas karton untuk dijadikan frame kacamata
  • Double tape / lem untuk menempelkan kertas mika
Setelah bahan sudah disiapkan langsung saja buat kacamatanya, caranya :
  1. Gunting kertas karton sesuai pola kacamata yang anda buat, kalau anda mau yang instan silahkan download pola kacamata yang sudah jadi disini.
  2. Setelah frame kacamata jadi, gunting kertas mika membentuk lubang kacamata sesuai ukuran frame kacamata yang anda buat. Untuk yang pernah saya coba, gunting kertas mika warna biru sebanyak 2 buah, dan kertas mika warna merah sebanyak 6 buah.
  3. Pasang kertas mika warna BIRU dilubang kacamata sebelah KANAN, ditumpuk sebanyak 2 tumpukan.
  4. Pasang kertas mika warna MERAH dilubag kacamata sebelah KIRI, ditumpuk sebanyak 6 tumpukan.
  5. Untuk kreasi pemasangan terserah anda masing-masing. Misal, kalau saya membuat dua buah frame, untuk lensa ditaruh ditengah-tengah frame, jadi kacamata terlihat rapi. Hehehe... Atau kalau mau frame yang lebih bagus, gunakan frame kacamata bekas yang tidak terpakai. :-D
Kacamata sudah jadi dan siap digunakan. Gunakan hanya untuk melihat gambar, film dan game 3D, karena jika digunakan untuk melihat yang selain Anaglyph 3D akan jadi pusing.
Tapi yang harus diingat adalah dalam pembuatan sendiri kacamata 3D ini sulit untuk mendapat hasil yang 100% karena perbedaan kertas mika yang dipakai. Terutama pada warna merah.
Dan apabila ada masalah, tunggu dipembahasan saya berikutnya, yaitu tes dan mengatasai masalah kacamata 3D.
Coba lihat gambar dibawah ini!!! :-D

Sabtu, 28 Desember 2013

Cinta sekejap mata



CINTA BERAWAL DARI PERMEN
Rian sedang pulang sekolah. Ketika sesampai di gerbang sekolah, tak sengaja Rian melihat seorang pelajar yang tak di kenali nya. Saat itu pelajar tersebut sedang memakan permen. Tak sengaja Rian menabrak sepeda temannya karena melihat anak tersebut yang membuatnya penasaran.
            Sesampainya di jalan pulang, Rian tanya pada Toni tentang anak yang di temuinya tadi. Toni yang awalnya tak tau siapa yang di maksut,Toni pun membantu mencarikan info tentang anak tersebut untuk temannya. Rian belum puas karena masih penasaran dengan anak tersebut. Suatu hari tak sengaja Rian melihatnya lagi. Tak kenal malu, Rian pun menemui anak tersebut dan berkenalan dengannya.
            “ mbak, boleh kenalan ?.“ kata Rian
            “ boleh, emang masnya anak baru ya kok belum kenal ? “ balas anak tersebut
            “ iyaa.. nama saya Rian. Nama mbak nya sendiri siapa ?.” balas Rian penuh kegembiraan
              ohh iyaa.. nama saya Fika “ balas anak tersebut dengan nada santai
Setelah Rian dan Fika saling kenal, Rian pun ingin mengenal Fika lebih dalam. Sampai sampai Rian minta tolong pada temannya Toni untuk mencari info tentang Fika. Saat keduanya mencari info tentang Fika layaknya intel yang tak ingin ketinggalan berita tentang objek pencariannya.
Tiga hari kemudian Rian di suka i Mia, adik kelasnya . Tak lama kemudian, akhirnya Rian berpacaran dengan Mia. Tapi Rian tak ingin melupakan Fika. Karena Fika orang yang di sukai Rian sebelum menemui Mia(cinta pertama).Suatu hari pada saat Rian pacaran dengan Mia, Fika tak sengaja lewat dan melihat mereka berdua. Saat itu Fika terlihat cemburu dengan Mia, tetapi dia menyimpan rasa itu.
Setelah se bulan pacaran, akhirnya Rian putus dengan Mia. Tiga hari kemudian Fika mengetahui kabar tersebut dan wajah berbunga bunga keluar dari Fika karena sangat senang mendengar kebar itu.  Lalu Fika tanya kepada Rian mengapa dia putus.
            “ Rian, kenapa kamu putus dengan Mia ? tanya Fika dengan wajah gembira
            “ nggak papa Fik..” jawab Rian cemberut
            “ ohh.. kalau emang kamu sayang sama dia mending kamu balikan saja” komentar Fika menyemangati rian padahal sebenarnya Fika tak ingin Rian pacaran dengan anak lain
            “ sayang ??, aku putus gara gara nggak nyaman sma dia ” kata Rian dengan santai
            “ lah kamu nyaman sama siapa ?? maaf kepo J “ tanya Fika sangat ingin mengetahui nya
            “ hmm... sama siapa ya?? Sama kamuu.. “ kata Rian malu malu kucing
            “ iya kah ?? “ balas Fika sedikit ngefly
            “ iyaa.. mungkin “ jawab Rian sedikit malu
Rian pun pamit, yaudah aku tak pulang dulu takutnya ntar di marahin sama mama. Padahal sebenarnya Rian malu dengan Fika dan mama nya sedang nggak di rumah. Akhirnya keduanya saling mengenal dan semakin lama semakin dekat hubungan kedua nya. Tetapi mengapa kedua nya belum berpacaran padahal saling suka menyukai.     

Liburan



Liburan Di rumah Gustin
Aldi,Gustin, dan Wira adalah saudara. Pada saat liburan sekolah, mereka memiliki rencana pergi berlibur di rumah Gustin. Setelah pengambilan raport sekolah, akhirnya ketiganya berkumpul di rumah Gustin. Walaupun jarak rumah Aldi dan Wira ke rumah Gustin cukup jauh kira kira sekitar 50 km. Tetapi mereka sangat senang karena mau menikmati liburan bersama saudara yang jarang di temuinya.     
Di saat semua sudah tiba di rumah Gustin, mereka sangat bahagia karena bisa sampai di tujuan dengan selamat. Aldi dan Wira yang baru saja datang, keduanya mencari tempat tidur untuk istirahat supaya besok bisa memulai liburan dengan semangat.
Aldi,Gustin, dan Wira sangat menikmati liburan. Meskipun sering kali membuatnya lelah. Di suatu malam(setelah magrib) mereka ingin makan bareng di kampung steak yang letaknya sekitar 3 km dari rumah Gustin. Karena tak di rencanakan Aldi dan Wira agak tak setuju karena keduanya membawa uang yang tak banyak(pas pasan). Tetapi akhirnya mereka juga berangkat ke kampung steak. Setelah sampai di kampung steak ternyata penuh.     Mereka bingung mau makan dimana kalau kampung steaknya penuh.
“ Gimana kalau di Bj steak kliatannya enak tuh ! ” kata Wira.
“ Emang kamu pernah ? itu baru buka lo..  gimana kalau di warung steak ? kliatannya sepi ” jawab Gustin.
“ Ayoo.. ntar keburu malem ” Saut Aldi agar cepet pulang.
“ Yaudah ayo berangkat ” kata Gustin dan Wira.
Setelah berangkat ke warung steak, ternyata warung nya tutup. Mereka semua pun kecewa.
“ Tin, sepi ya..? ” kata Wira dengan nada agak mengejek Gustin.
“ Iyaa.. sepi banget J ” jawab Gustin.
“ Eh kalian kok tambah ribut, makan dimana nih ? tanya Aldi.
“ Yaudah di Mcd aja.. kan deket dari sini ” usul Wira.
“ Iya tuh bener, yaudah ayo berangkat ! ” kata Aldi.
“ Oke.. ” balas Gustin.
Sesampainya di Mcd mereka bahagia karena bisa makan bareng meskipun itu terpaksa. Tetapi Wira sedikit kecewa karena hotspot nya limited. Padahal wira mengajak ke Mcd alasannya agar bisa internetan gratis, tapi nyatanya limited. Wira sia sia membawa laptop yang di siapkannya untuk internetan gratis.
Setelah makan selesai Gustin mengajak Aldi dan Wira menyewa film untuk begadang. Mereka tak banyak pikir langsung menuju ke persewaan film. Setelah 30 menit mereka memilih film, ternyata mereka tak mendapat film yang cocok. Mereka pun pulang tak membawa film dan tak jadi begadang.
Saat tiba di rumah, Gustin yang tadi nya mengajak begadang ternyata tidur duluan. Aldi dan Wira masih melihat tv. Setelah jam 12 akhirnya Aldi dan Wira juga tidur. Esok paginya mereka bermain hingga sore hari. Setelah bermain ketiganya langsung tidur karen besok pagi Aldi dan Wira harus pulang ke rumahnya masing. Suara adzan subuh berkumandang Aldi dan Wira bangun menunaikan sholat subuh. Setelah sholat, keduanya menyiapkan barangnya masing masing untuk pulang. Karena keduanya akan berangkat jam 06.00 naik kereta api.

Senin, 23 Desember 2013

Majas



MAJAS

Dinginnya udara masih terasa menggigit kulit.
Dalam kalimat tersebut udara diumpamakan sebagai makhluk hidup yang dapat menggigil. Dengan pengibaratan itu muncul imajinasi pada benak kita. Pengibaratan seperti itu merupakan upaya penulis dalam mengolah bahasa agar memiliki kekuatan imajinatif. Pengolahan yang seperti itulah yang disebut majas

Macam - Macam Majas:

   Majas Hiperbola: majas yang mengandung pernyataan berlebihan  dengan maksud  untuk membesar-besarkan sesuatu hal. Maksudnya adalah untuk memperhebat dan meningkatkan kesan pembaca.
Contoh:
Perbuatan mendonor darah merupakan sejuta kenangan yang indah. (sangat lama dikenang atau sangat berkesan)
Pecah kepalaku memikirkan soal matematika ini. (sangat bingung).
 
  Majas Litotes: majas yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan kata yang berlawanan makna dengan maksud untuk merendahkan diri.
Contoh:
Setetes darah sangat berarti bagi nyawa seseorang. (sekantong darah sangat berguna bagi orang yang kekurangan darah)
Hanya makanan sederhana inilah yang dapat saya hidangkan. (padahal makanan mewah).
    
   Majas Ironi: majas yang menyatakan kebalikan dari yang sebenarnya dengan maksud berolok-olok atau menyindir secara halus.
Contoh:
Bukan main rajinmu, sudah seminggu membolos. (sungguh pemalas)
Memang bersih hatimu, semua orang dicaci maki. (berakhlak rendah)


   Majas Sinisme: sindiran yang lebih kasar dari ironi
Contoh:
Inikah perbuatan anak kelas 3 SMP.
Bagus benar tulisanmu, seperti cakar ayam.

   Majas Sarkasme: sindiran kasar dan menyakitkan hati
Contoh:
Karangan seperti ini lebih baik dibuang di tempat sampah
Hai, monyet keluar !

   Majas Paradoks: majas pertentangan yang mengandung pernyataan seolah-olah bertentangan, tetapi sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh:
Dia orang kaya, tetapi miskin.
Gajinya besar, tetapi hidupnya melarat.

   Majas Antitesis: majas pertentangan yang menggunakan paduan-paduan kata yang berlawanan arti.
Contoh:
Hidup matinya, susah senangnya, itu tanggung jawabku.
Tua muda, besar kecil, laki perempuan semua hadir dalam rapat akbar itu.

   Majas Metonomia: majas yang berupa pemakaian nama, ciri, atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang, atau hal sebagai penggantinya.
Contoh:
Ia sedang menelaah Chairil Anwar. (mempelajari karya-karyanya)
Olahragawan itu hanya mendapat perunggu. (medali perunggu)

   Majas Sinekdoke: majas pertautan yang menyebutkan nama, bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya (Pars pro toto) dan majas pertautan yang menyebutkan nama keseluruhan sebagai pengganti nama bagiannya (Totem pro parte)
Contoh:
Pars pro toto
Yang akan menyaksikan pertandingan itu oleh panitia dikenakan tarif Rp 500,00 per kepala. (secara utuh perseorangan)
Dalam peristiwa banjir bandang itu, enam ekor sapi hanyut. (secara utuh; bukan ekor saja)

Totem pro parte
Pada pesta olahraga di Barcelona, Indonesia meraih dua medali emas. (Susi Susanty dan Alan Budi Kusuma)
Indonesia berhasil meraih juara pertama dalam festival lagu sedunia yang diselenggarakan di Finlandia. (Ruth Sahanaya dengan lagu berjudul Kaulah Segalanya)
   Majas Alusio: majas yang merujuk secara tidak langsung kepada karya satra, salah seorang tokoh, atau peristiwa. Dalam pengertian lain, majas ini sering diartikan sebagai majas yang menggunakan ungkapan atau peribahasa yang sudah umum diketahui.
Contoh:
1. Desa ini pak Suryadi boleh dikata sebagai lubuk akal tepian ilmu. (tempat bertanya karena ilmunya banyak)
2. Caranya dia berbicara terlihat seperti ilmu padi yang semakin berisi semakin merunduk. (tenang, tidak sombong karena kelebihan kepandaiannya)
3. Peristiwa Lubang Buaya yang mengerikan itu, menuntut kita lebih meningkatkan pengamalan dan penghayatan terhadap Pancasila. (pemberontakan G 30 S/PKI)
4. Dalam pembangunan sekarang ini, kita sebagai generasi penerus hendaknya dapat meneruskan semangat 10 November 1945 demi kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia. (perjuangan; jiwa patriotik)

   Majas Eufimisme: majas yang mengungkapkan sesuatu dengan halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar atau dianggap merugikan atau tidak menyenangkan bagi yang mendengarkan.
Contoh:
1.    Sebenarnya putra bapak pandai, hanya dalam belajar perlu ditingkatkan. (arti sesungguhnya bodoh dalam kemalasan)
2.    ”Jika kamu ke belakang, janganlah mencoret-coret dinding WC atau kamar mandi!” kata Ibu Norma kepada murid-muridnya. (buang air; kencing)

    Majas Tautologi: gaya bahasa yang disusun dengan menyebutkan suatu hal atau keadaan sebanyak dua kali dengan maksud untuk memberi kesan yang lebih mendalam kepada pembaca.
Contoh:
Tiada kuasa, tiada berdaya, berlayar dalam angan, berlayar dalam harapan.

    Majas Pleonasme: gaya bahasa yang disusun dengan menambahkan kata kedua yang maknanya telah disebutkan pada kata yang pertama. Gaya bahasa Pleonasme dimaksudkan untuk memberi kesan menyangatkan terhadap hal yang diungkapkan pada kata pertama.
Contoh:
Jatuh ke bawah lembah, maju ke depan.
Turun ke bawah, melihat dengan mata kepala sendiri.

    Majas Enumerasia: gaya bahasa yang disusun dengan memecahkan (merinci) suatu hal atau keadaan menjadi beberapa bagian agar maksudnya menjadi lebih jelas.
Contoh:
Musim hujan bulan Desember udara basah dan anginnya dingin.
Pohon-pohon kaku tegak, ranting diam membisu lewatkan waktu.

   Majas Paralelisme: gaya bahasa yang disusun dengan mengulang sebagian pernyataan dalam sebuah kalimat (baris) dengan maksud untuk memberikan kesan yang lebih mendalam terhadap apa yang diungkapkan.
Contoh:
Kutulis sebaris sajak sebagai pelepas rindu
Kutulis sebaris sajak untuk mengingat wajahmu

    Majas Retisense: gaya bahasa yang tidak dinyatakan secara lengkap karena perasaan penyair tidak terwakili lewat kata-kata. Untuk itu, penyair mengganti pernyataannya dengan menambahkan titik-titik(....)
Contoh:
Siapa kuasa balikkan waktu
Meniti kembali perjalanan lalu
Menata harap meniti....
.
    Majas Personifikasi/Penginsanan: memanusiakan benda-benda mati
Contoh:
Burung-burung bernyanyi menyambut pagi
Karang itu seakan diam seribu bahasa

    Majas Metafora: perbandingan secara langsung benda yang satu dengan benda yang lain, yang memiliki sifat yang sama.
Contoh:
Dialah sampah masyarakat
Dewi malam beranjak dari singgasana


    Majas Simele: perbandingan yang menggunakan kata seperti, laksana dan bak.
Contoh:
Pembalap itu mengendarai motor seperti mengendarai angin.